Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skrining Kanker Usus Besar: Panduan Lengkap

Skrining Kanker Usus Besar: Panduan Lengkap

Skrining Kanker Usus Besar: Panduan Lengkap

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker paling umum di Indonesia. Skrining berkala sangat penting untuk mendeteksi kanker ini sejak dini, saat masih dapat disembuhkan. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang skrining kanker usus besar, termasuk kapan dan bagaimana Anda harus diskrining.

Kapan Skrining Harus Dilakukan?

Skrining kanker usus besar umumnya direkomendasikan untuk dimulai pada usia 45 tahun bagi mereka yang berisiko rata-rata. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga kanker usus besar, Anda mungkin perlu memulai skrining lebih awal.

Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar meliputi:

  • Pola makan tinggi lemak dan daging merah
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Merokok
  • Minum alkohol berlebihan
  • Gaya hidup tidak aktif

Jenis-Jenis Tes Skrining

Terdapat beberapa jenis tes skrining yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker usus besar. Pilihan terbaik untuk Anda akan tergantung pada faktor risiko dan preferensi pribadi Anda.

Jenis-jenis tes skrining tersebut meliputi:

  • Kolonoskopi: Prosedur ini melibatkan memasukkan tabung tipis dan fleksibel dengan kamera ke dalam usus besar untuk memeriksa adanya kelainan.
  • Sigmoidoskopi: Prosedur ini mirip dengan kolonoskopi, namun hanya memeriksa bagian bawah usus besar.
  • Tes darah samar tinja: Tes ini mendeteksi adanya darah kecil dalam tinja, yang dapat mengindikasikan kanker atau polip di usus besar.
  • Tes DNA tinja: Tes ini mendeteksi perubahan DNA dalam sel-sel usus besar yang dapat mengindikasikan kanker atau polip.

Bagaimana Persiapan Sebelum Skrining?

Persiapan sebelum skrining kanker usus besar sangat penting untuk memastikan tes berjalan lancar dan akurat. Persiapan yang umumnya diperlukan meliputi:

  • Puasa selama beberapa jam sebelum tes
  • Membersihkan usus besar menggunakan obat pencahar
  • Menghindari konsumsi makanan dan minuman tertentu
  • Mendapatkan sedasi atau anestesi untuk prosedur kolonoskopi atau sigmoidoskopi

Apa yang Diharapkan Saat Skrining?

Selama skrining kanker usus besar, Anda akan diminta untuk berganti ke pakaian rumah sakit dan berbaring di meja periksa. Prosedur yang dilakukan akan tergantung pada jenis tes skrining yang Anda pilih.

Saat kolonoskopi, dokter akan memasukkan tabung tipis dengan kamera ke dalam usus besar Anda untuk memeriksa adanya kelainan. Jika ada polip atau jaringan abnormal yang ditemukan, dokter dapat mengangkatnya untuk diuji lebih lanjut.

Sigmoidoskopi dilakukan dengan cara yang sama, namun hanya memeriksa bagian bawah usus besar. Tes darah samar tinja dan tes DNA tinja membutuhkan sampel tinja, yang dikumpulkan di rumah dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Tindak Lanjut Setelah Skrining

Setelah skrining kanker usus besar, dokter akan mendiskusikan hasil tes dengan Anda. Jika hasil tes menunjukkan adanya kelainan, dokter mungkin merekomendasikan tes tambahan atau prosedur tindak lanjut.

Tindakan tindak lanjut yang mungkin dilakukan meliputi:

  • Kolonoskopi atau sigmoidoskopi berulang
  • Biopsi untuk memeriksa jaringan yang terlihat abnormal
  • Operasi untuk mengangkat tumor atau polip
  • Terapi radiasi atau kemoterapi
Diah Nuriza
Diah Nuriza Freelance Content Writer yang menyukai berbagai topik yang perlu diketahui oleh Ummat Manusia.

Posting Komentar untuk "Skrining Kanker Usus Besar: Panduan Lengkap"